Memandang pada satu arah
Memandang pada satu arah
Seorang bangsawan hanya memiliki seorang anak laki-laki. Anak tersebut memiliki kehidupan pergaulan bebas. Kekayaan orangtuanya telah membutakan matanya dan ia tidak peduli dgn segala nasehatnya. Akhirnya suatu hari sang Ayah
ingin memberi prlajaran kepadanya.
"Kamu kuberi satu gayung berisi air dalam gayung tersebut harus kamu bawa berkeliling kota tanpa ada sedikit pun yang tumpah. Dua orang kepercayaanku akan mengawalmu. Jika sampai tumpah-walau hanya sedukit-kamu akan dipukul dan juga kehilangan hak waris." Anak tersebut berjalan kaki membawa air dalam gayung dan mengelilingi kota. Setelah bbrp waktu anak itu kembali kerumah. "Bagaiman anakku, apakah kamu berhasil melaksanakan tugasmu?" Aku berhasil Ayah. Tidak ada setetes airpun yg tumpah."
Menurutmu mengapa hal itu bisa terjadi ?"karena aku mengarahkan pandangan dan perhatianku pada satu titik, yaitu air dalan gayung. Aku tidak memperhatikan sekelilingku."Tahukah anakku, seandainya kamu mampu mengarahkan pandangan dan perhatianmu pada Allah saja, maka kamu akan mampu mengatasi segala godaan yang menimoamu."
ingin memberi prlajaran kepadanya.
"Kamu kuberi satu gayung berisi air dalam gayung tersebut harus kamu bawa berkeliling kota tanpa ada sedikit pun yang tumpah. Dua orang kepercayaanku akan mengawalmu. Jika sampai tumpah-walau hanya sedukit-kamu akan dipukul dan juga kehilangan hak waris." Anak tersebut berjalan kaki membawa air dalam gayung dan mengelilingi kota. Setelah bbrp waktu anak itu kembali kerumah. "Bagaiman anakku, apakah kamu berhasil melaksanakan tugasmu?" Aku berhasil Ayah. Tidak ada setetes airpun yg tumpah."
Menurutmu mengapa hal itu bisa terjadi ?"karena aku mengarahkan pandangan dan perhatianku pada satu titik, yaitu air dalan gayung. Aku tidak memperhatikan sekelilingku."Tahukah anakku, seandainya kamu mampu mengarahkan pandangan dan perhatianmu pada Allah saja, maka kamu akan mampu mengatasi segala godaan yang menimoamu."
Komentar
Posting Komentar